Untuk mengetahui seberapa prospek zona yang diukur maka perlu dilakukan adanya suatu evaluasi formasi atau penilaian formasi yang dapat dilakukan dengan interpretasi pintas (quick look) atau denga menggunakan software. Penilaian formasi adalah suatu proses analisis ciri dan sifat batuan di bawah tanah dengan menggunakan hasil pengukuran lubang sumur (logging) yang digunakan untuk menentukan kualitas sumur (Fajar, 2010).

Tujuan utama evaluasi formasi yaitu :
  1. Identifikasi reservoir
  2. Perkiraan cadangan hidrokarbon di tempat
  3. Perkiraan perolehan hidrokarbon

Penilaian formasi salah satunya dapat dilakukan dengan interpretasi secara pintas (quick look). Penilaian formasi dilakukan dengan interpretasi memakai 3 log, yaitu :

1. Log yang menunjukan zona permeable


2. Log yang mengukur resistivitas formasi
  • IDL / LLD (Log Deep Resistivity )
  • ILM / LLM (Log Medium Resistivity)
  • MSFL (Micro Resistivity Log)


3. Log yang mengukur porositas
  • Log Density (RHOB)
  • Log Neutron (NPHI)
  • Log Sonic (DT)

Analisis Data Petrofisika

Analisa log sumur merupakan salah satu metode yang sangat penting dan berguna dalam karakterisasi suatu reservoir. Metode ini sangat membantu dalam penentuan litologi, porositas, saturasi, air dan permeabilitas. Selain itu, juga dapat digunakan untuk menentukan zona produktif, menentukan jenis fluida dalam reservoir serta cadangan hidrokarbon.

1. Analisis Kualitatif

Analisis kualitatif dililhat berdasarkan bentuk konfigurasi dari kurva log. Analisis ini dapat menentukan jenis litologi, dan identifikasi jenis fluida yang terkandung dalam reservoar. Secara
umum penentuan jenis litologi ini digunakan dengan menggunakan analisis elektrofasies.

Analisis elektrofasies ini merupakan analisis fasies dengan menggunakan data log. Pendekatan ini menggunakan konsep baseline, shape, trend, abrupt break dan anomali. Baseline merupakan nilai konstan dari suatu log sebagai penciri litologi dan stratigrafi yang berbeda – beda. Trend merupakan kecendrungan nilai log yang relatif konstan ataupun menerus pada ketebalan tertentu, yang dapat berupa progradasi, retrogradasi, ataupun agradasi. Shape merupakan bentuk kurva yang ditunjukkan
oleh log GR, seperti : blocky (cylindrical), funnel shaped, bell shaped, symmetrical,dan irregular. Bentuk dari log ini dapat mendeterminasi terhadap lingkungan pengendapan tertentu. 

Abrupt break yaitu perubahan pola log secara tiba – tiba yang dapat mendeterminasi perubahan litologi, struktur geologi, fluida, ataupun lingkungan pengendapan. Karakter ini dimanfaatkan dalam mendeterminasi erosion surface, flooding surface, dan unconformity. Anomali merupakan perubahan log yang mencolok pada kurva log. Nilai mencolok ini dapat disebabkan adanya lapisan hardground yang mencirikan ketidakselarasan yang dicirikan dengan nilai GR yang sangat tinggi.

2. Analisis Kuantitatif

Analisia log kuantitatif (Analisis Petrofisika) merupakan metode yang dilakukan untuk mengetahui parameter – parameter petrofisika (petrophysical properties) dari suatu batuan reservoar. Analisis ini dapat menggunakan data log maupun data core (batuan inti). Adapun parameter-parameter petrofisika yang umum digunakan antara lain, Volume shale (Vsh), Porositas, permeabilitas dan saturasi air (Sw).

Share this:

Related Posts

Show Disqus Comment Hide Disqus Comment

Disqus Comments