Log NMR (Nuclear Magnetic Resonance) adalah log yang mengukur jumlah index hidrogen dalam formasi. Sama halnya dengan log neutron yang mengukur hidrogen, namun sebenarnya kedua log tersebut berbeda. Ada suatu kondisi dimana log porositas konvensional seperti log neutron, densitas dan sonik tidak dapat menentukan porositas secara akurat.

Batasan dari Log Konvensional

Log porositas dan resitivitas konvensional memang membantu untuk mengidentifikasi dan interpretasi reservoir. Namun ada batasan dan keakuratan dalam penggunaan data ini. Log porositas konvensional seperti log neutron, densitas dan sonic lebih sensitif terhadap litologi daripada fluida reservoir (namun tidak selamanya jika formasi yang berisi gas). Sehingga, meski sejumlah kecil mineral tanah liat dapat menyebabkan kesalahan dalam pengukuran porositas. Selain itu, reservoir umumnya mengandung air tanah liat, kapiler, dan air yang movable. Sehingga log NMR ada untuk mengatasi masalah ini. Bahasa simpel bedanya log neutron dan NMR adalah jika neutron mengukur hidrogen yang ada di matrix dan mineral sedangkan NMR hanya sensitif pada hidrogen yang ada di fluida yang menempati ruang pori.

Fungsi Log NMR

  1. Mengetahui: ukuran pori, permeabilitas, ukuran butir dan viskositas.
  2. Mengetahui apakah terjadi perpidahan fluida
  3. Mengidentifikasi batuan yang kompleks

Kesimpulan

  1. Log NMR menyajikan pengukuran litologi-independen dari porositas efektif serta porositas total, sehingga mengatasi banyak keterbatasan pengukuran porositas konvensional.
  2. Log NMR dapat mengidentifikasi hidrokarbon dan menentukan kejenuhannya (Sh) tanpa memasukkan data dari porositas dan log resistivitas konvensional.


Sumber: Asquith, Basic Well Log Analysis Edisi ke 2

Share this:

Related Posts

Show Disqus Comment Hide Disqus Comment

Disqus Comments